Sabtu, 24 September 2016

SERI BUMI DATAR? BAGIAN 9 : KETINGGIAN MATAHARI PADA BUMI DATAR



Halo sahabat, saya mendapat gambaran model bumi datar dari berbagai sumber.  Ternyata model bumi datar memiliki berbagai versi dan sepertinya model bumi datar yang diajukan oleh penganutnya belumlah final.  Mungkin masih akan terus disempurnakan.  Gambaran model bumi datar yang saya dapatkan ini setidaknya saat ini dapat mewakili model yang diajukan oleh penganutnya.  Mohon maaf bila gambaran model bumi datar ini keliru.  Di sini saya akan menunjukkan  posisi matahari saat pagi, siang, petang dan malam juga ukuran penampakkannya bagi pengamat di bumi.

  • Model bumi datar seperti gambar di bawah dengan asumsi sbb:
  • Bentuk bumi berupa lingkaran yang memiliki ketebalan (seperti cakram).
  • Kutub Utara berada di pusat lingkaran dan kutub selatan di sekeliling lingkaran.
  • Matahari (M) berputar di sepanjang equator berlawanan arah jarum jam
  • Ketinggian matahari 5.000km dari permukaan bumi
  • Garis tengah lingkaran bumi datar sama dengan panjang keliling bumi bulat sekitar 40.000km

(cat : Silakan gunakan asumsi lain jika asumsi di atas salah, lalu silakan digambar ulang untuk menentukan sudut-sudutnya)


Perhatikan gambar di bawah.




Pengandaian di bawah ini adalah ketika matahari tepat berada di garis equator atau katulistiwa pada bumi bulat dan bumi datar.  Andaikan saat ini matahari ada di posisi B maka kondisi bumi datar adalah sebagai berikut;


Posisi B

  •  Waktu menunjukkan pukul 12:00
  •  Ketinggian matahari 90 derajat (tepat di atas kepala)
  •  Ukuran penampakan matahari  paling besar, jarak matahari 5.000km.


Posisi A

  • Waktu menunjukkan pukul 18:00
  •  Ketinggian matahari 20 derajat (seperti  jam 16:40 pada bumi bulat)
  •  Ukuran penampakan matahari mengecil (diameternya sepertiga dari saat jam 12 siang) karena jarak matahari  menjadi 14.960km.


Posisi D

  •  Waktu menunjukkan pukul 24:00
  • Ketinggian matahari 14 derajat (Seperti jam 17:05 pada bumi bulat)
  • Ukuran penampakan matahari mengecil (diameternya seperempat dari saat jam 12 siang) karena jarak matahari menjadi  20.620km.


Posisi C

  • Waktu menunjukkan pukul 06:00
  • Ketinggian matahari 20 derajat (seperti  jam 07:20 pada bumi bulat)
  • Ukuran penampakan matahari mengecil (diameternya sepertiga dari saat jam 12 siang) karena jarak matahari  menjadi 14.960km. 


     Posisi G

  • Waktu menunjukkan pukul 15:00
  • Ketinggian matahari 33 derajat
  • Ukuran penampakan matahari mengecil (diameternya setengah dari saat jam 12 siang) karena jarak matahari  menjadi 9.140km. 

    Posisi  kutub utara (pusat lingkaran)

  • Sepanjang hari
  • Ketinggian matahari 27 derajat  (seperti jam 16:12 atau 07:48 pada bumi bulat)
  •  Ukuran penampakan matahari mengecil (diameternya setengah dari saat jam 12 siang) karena jarak matahari  menjadi 11.180km.


Posisi  E kutub selatan 1

  • Ketinggian matahari 27 derajat (seperti jam 16:12 atau 07:48 pada bumi bulat)
  • Ukuran penampakan matahari mengecil (diameternya setengah dari saat jam 12 siang) karena jarak matahari  menjadi 11.180km 


Posisi  F kutub selatan 2

  • Ketinggian matahari 9 derajat (seperti jam 17:20 atau 06:40 pada bumi bulat)
  • Ukuran penampakan matahari mengecil (diameternya seperenam dari saat jam 12 siang) karena jarak matahari  menjadi  30.410km 

Sebagai gambaran saya berikan ilustrasi penampakan matahari pada model bumi datar sebagai berikut,





Untuk membuktikan bahwa ukuran penampakkan sebuah benda bergantung pada jarak pengamatan, lakukanlah percobaan berikut.  Amatilah sebuah bola kaki dari jarak 10, 20, 30, 40, 50, 60, dan 70 meter.  Apakah ukuran penampakkannya sama?


Untuk membuktikan bahwa sumber cahaya akan selalu terlihat pada model seperti ini,  lakukanlah pengamatan berikut.  Pasanglah lampu bohlam yang dinyalakan pada ketinggian 4 meter, pandanglah dari bawah dari jarak 0, 3, 9, 15, 21 dan 100 meter.  Apakah lampu bohlam tidak terlihat?



Bagaimana jika bentuk matahari seperti lampu senter yang disorotkan? 

Apapun bentuknya selama sumber cahaya masih lebih tinggi dari pengamat pasti akan tetap terlihat.  Jika matahari seperti lampu senter yang disorotkan pasti bentuknya akan elips, hanya saat jam 12 siang saja di katulistiwa yang bentuknya lingkaran.  Untuk membuktikannya, amatilah lampu lorong/koridor yang biasanya berbentuk seperti  lampu senter (bohlam atau lampu TL yang dimasukan ke dalam corong).  Amatilah dari berbagai jarak, tentu akan terlihat berbentuk elips.


Menurut saya orang-orang yang masih mempertahankan model bumi saperti ini kecerdasannya sungguh sangat luar biasa, memang sulit difahami bagi orang-orang awan seperti saya.  Saya sudah berjibaku untuk bisa memahami terjadinya siang dan malam, terjadinya matahari terbit dan terbenam pada model bumi seperti ini, tetap saja saya tidak mampu.  Itulah yang membuat saya kagum pada penganut bumi datar sebab mereka mampu membayangkan terjadinya peristiwa matahari terbit dan terbenam serta  terjadinya peristiwa siang dan malam walaupun posisi matahari selalu lebih tinggi dari manusia di bumi.


“Persepsi” adalah kata sakti yang digunakan oleh penganut faham bumi datar.  Mungkin maksudnya segala yang terlihat seperti peristiwa siang dan malam, matahari terbit dan tenggelam hanyalah sebuah persepsi manusia dan kejadian sesungguhnya tidaklah demikian.  Kejadiannya adalah ketika ketinggian matahari 20 derajat otak kita mempersepsikan matahari sedang terbit atau tenggelam.  Luar biasa cerdas!!! Bahkan ribuan professor di dunia pun tidak akan bisa memahami pemikiran yang sedemikian revolusioner.


Memang betul apa yang kita lihat adalah sebuah persepsi.  Lensa mata akan meneruskan cahaya dari benda misalnya sebuah bola golf ke sensor di retina dan sinyalnya diteruskan ke otak lalu otak mempersepsikan bahwa yang terlihat adalah bola golf.  Apakah bola golf ini nyata atau hanya sebuah ilusi?  Sentuh saja bola golf itu dengan tangan lalu rasakan apakah indra peraba kita bisa mendeteksinya.  Lalu lemparkan saja  ke kaca rumah sekuat tenaga, apakah kacanya pecah? Kalau kaca jadi berantakan berarti bola golf itu memang benar ada dan bukan sebuah ilusi.  Dan dokter bilang kalau otak kita mempersepsikan sebuah peristiwa berada di depan kita padahal kenyataannya peristiwa tersebut tidak ada atau peristiwa tersebut bukan seperti persepsi otak kita maka kita dibilang sedang berhalusinasi.  Apakah kita sedang berhalusinasi ketika menyaksikan peristiwa matahari muncul atau tenggelam di laut?


                “Penglihatan kita lemah” ini juga menjadi kalimat sakti penganut bumi datar.  Mungkin maksudnya peristiwa matahari terbit dan tenggelam serta terjadinya siang dan malam adalah karena tipuan penglihatan.  Memang betul banyak sekali pandangan yang merupakan tipuan penglihatan contohnya aspal yang kelihatan berair ketika sedang terik dan sebagainya.  Namun tipuan penglihatan  tentu bisa dijelaskan secara ilmiah.  Kepada penganut bumi datar sekarang silakan jelaskan secara ilmiah ketika ketinggian matahari 20 derajat mengapa otak anda mampu mempersepsikan matahari sedang terbit atau tenggelam agar dokter tidak mengatakan anda sedang berhalusinasi. Silakan tunjukkan kecerdasan anda.  Monggo…..



JADI MASIHKAH PERCAYA BUMI DATAR?


Sabtu, 17 September 2016

SERI BUMI DATAR? BAGIAN 8 : BINTANG KUTUB MEMBUKTIKAN BUMI BULAT



Halo Sahabat-sahabat saya yang berada di kota paling selatan di Argentina tepatnya di kota Ushuaia.. Apakah selama tinggal di dalam kota kalian pernah melihat bintang Polaris? Itu loh bintang yang paling terang dalam rasi ursa minor.  Oh ya…. Bintang ini digunakan sebagai bendera Alaska, negara bagian Amerika serikat.  Apa? Kalian tidak pernah melihatnya? Oo… Jadi yang kalian lihat itu bintang Sigma Octantis yang digunakan sebagai bendera Brasil. Oke terima kasih informasinya.

Halo sahabat-sahabat saya yang tinggal di Greenland Denmark… Apakah selama tinggal di dalam kota kalian pernah melihat bintang Sigma Octantis? Tidak pernah ya…  Ooo.. Justru yang kalian lihat tiap malam itu bintang Polaris ya…. Oke terima kasih informasinya.

Halo sahabat-sahabat saya yang masih menganut faham bumi datar…  Inil loh saya minta tolong dibuatkan gambar yang bisa menjelaskan di mana letak bintang Polaris dan di mana letak bintang Sigma Octantis pada bumi datar kalian.  Soalnya sahabat kita yang tinggal di kota Ushuaia kota paling selatan di dunia tidak pernah melihat bintang Polaris tapi yang mereka lihat adalah bintang Sigma Octantis sementara sahabat kita yang berada di Greenland tidak pernah melihat Sigma Octantis tapi yang mereka lihat bintang Polaris. Tolong ya…..

============= 1 Jam kemudian ==========

Halo…halo… Mana nih jawabannya? Masa dimintai tolong segitu aja lama banget.  Masih ditunggu nih…

============= 2 Jam kemudian ==========

Ayo dong udah 2 jam nih, masa harus menunggu sampai lebaran tahun depan!

Ya sudahlah kalau memang kalian belum bisa menggambarnya. Saya saja yang akan menggambarnya pada bumi bulat ya.  HItung-hitung membuktikan bumi bulat untuk yang kesekian kalinya. Kalian tidak bosan kan dengan pembuktian bumi bulat?  Saya sungguh salut pada kalian walaupun bukti secara sains, bukti ayat-ayat Tuhan pada berbagai peristiwa alam dan bukti teknologi telah begitu banyak tapi kalian tetap teguh memegang prinsip.  Kalian memang hebat. Kalau boleh tahu apa sih rahasianya?

Bintang Polaris dan bintang Sigma Octantis disebut juga sebagai bintang kutub.  Jarak keduanya ratusan juta tahun cahaya dari tata surya, perbedaan keduanya adalah, bintang Polaris berada  tepat di sebelah utara tata surya sedangkan bintang sigma berada  tepat di sebelah selatan tata surya.  Jika kita berada di sekitar kutub utara bumi, bintang Polaris ini relatif diam sepanjang malam, begitu juga dengan bintang Sigma Octantis akan relatif diam di kutub selatan bumi.  Bagi penduduk bumi yang tinggal di sekitar katulistiwa kedua bintang ini masih bisa terlihat, namun bagi penduduk yang jauh di utara atau di selatan maka hanya salah satu yang bisa terlihat.  Seperti penduduk yang tinggal di Greenland Denmark dengan posisi astronomi 83 derajat 40 menit lintang utara bisa melihat bintang Polaris namun tidak bisa melihat bintang Sigma.  Sementara penduduk di kota Ushuaia Argentina dengan posisi astronomi 54 derajat 56 menit lintang selatan bisa melihat bintang Sigma namun tidak bisa melihat bintang Polaris.  Silakan lihat bendera Alaska dan bendera Brasil.

Nah inilah gambar yang menjelaskan peristiwa bintang Polaris dan bintang sigma.



Lengkungan bumi yang berpuncak di katulistiwa yang menyebabkan terhalangnya penduduk utara dan selatan untuk dapat melihat kedua bintang sekaligus.  Mudah difahami bukan.  Betul sekali jadi sekali lagi ini membuktikan bahwa bentuk bumi adalah bulat.

Halo halo… Masih pada menyimak kah? Oke terima kasih.  Sekarang saya akan memberikan bonus cerita. Cerita tentang pesawat terbang yang memilki bobot  berton-ton namun masih sanggup terbang.  Cerita pesawat terbang ini melibatkan gaya gravitasi jadi jangan bosan ya.  Pada Artikel sebelumnya saya sudah menceritakan benda tenggelam dan benda terapung, kolaborasi hukum gravitasi Newton dan prinsip Archimedes. Peristiwa ini melahirkan teknologi kapal laut dan kapal selam.  Teknologi memang anak kandung sains.  Namun sang anak juga bisa membantu orang tuanya untuk mendukung perkembangan sains contohnya teknologi untuk keperluan riset, satelit untuk riset, teknologi dalam laboratorium dsb.  Pesawat terbang adalah teknologi modern yang dilahirkan dari kolaborasi hukum gravitasi Newton dan hukum Bernaouli.

Hukum Bernaouli bila dituliskan dalam rumus adalah
P + rho.g.h + ½ rho.V2 = Konstan
P = Tekanan
rho = masa jenis udara
g = percepatan gravitasi
h = tinggi / ketinggian
V = kecepatan alir udara
Nah tuh kan ada percepatan gravitasi di rumus Bernaouli.
Dari rumus bernaouli ini bisa kita lihat bahwa bila kecepatan alir udara (V) bertambah maka tekanan (P) akan semakin berkurang, dan berlaku sebaliknya.
Prinsip ini diterapkan pada sayap pesawat terbang.  Sayap pesawat dibuat sedemikian rupa sehingga saat pesawat melaju ke depan, aliran udara di atas sayap lebih cepat dari pada aliran udara di bawah sayap. Akibatnya tekanan udara dari bawah sayap lebih kuat dari pada di atas sayap dan timbullah gaya angkat ke atas. 

            Cerita tentang gaya angkat ini belumlah cukup sebab masih ada gaya berat atau gaya gravitasi pesawat yang harus diperhitungkan.  Lagi-lagi gaya gravitasi. Memang begitulah, Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan ukuran yang pas dan sangat teliti, dan gaya gravitasi ini adalah desain Tuhan agar kehidupan manusia di bumi ini dapat terus berlangsung. Kita tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, seandainya Tuhan menghentikan gaya gravitasi ini sedetik saja. Gravitasi adalah ayat-ayat Tuhan sebagai tanda-tanda kekuasaanNya agar manusia mau berfikir mencari rahasia Tuhan apa yang tersembunyi di balik gravitasi.  Dan tidak ada selembar daun pun yang jatuh kecuali dengan izinNya.

Kita lanjutkan, jadi gaya angkat pada sayap  harus lebih besar dari gaya gravitasi pesawat, caranya tentu dengan mempercepat laju pesawat.  Jadi prinsipnya ketika gaya angkat Bernaouli pada sayap lebih besar dari gaya berat Newton pada pesawat maka pesawat akan   dapat terangkat ke atas. Mudah difahami bukan….

Renungan   (Mohon dibaca)
 Ilmu Tuhan bukanlah sesuatu yang hanya tercantum dalam kitab suci saja.  Ilmu Tuhan meliputi seluruh langit dan bumi.  Tuhan mewajibkan manusia untuk mencari ilmu pengetahuan bahkan seumur hidupnya.  Dan Tuhan menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang yang diberi ilmu pengetahuan sebagaimana Tuhan meninggikan derajat Nabi Adam dibandingkan dengan jin dan malaikat karena Tuhan membekali Nabi Adam dengan ilmu pengetahuan.  Bahkan kebajikan akan terus mengalir sampai akhir dunia bagi siapa yang menyebarkan ilmu pengetahuan yang berguna bagi sesama, maka berbahagialah para ustadz, guru, dosen dan siapa saja yang telah menyebarkan ilmu yang berguna.  Tuhan menuntun manusia agar dapat menguasai langit dengan sulthon (IPTEK). Semua hukum dalam ilmu pengetahuan adalah ketetapan Tuhan, tugas manusialah untuk menemukannya. Tuhan membekali manusia dengan sains dan ketetapan-ketetapan di alam semesta agar manusia dapat membangun peradabannya. Jadi jangan pernah sekali-kali menganggap atau mengatakan ilmu pengetahuan bukan ilmu Tuhan.

Selama ini ada beberapa di antara kita yang salah dalam memandang sains dan hukum-hukum yang ada di dalammya.  Dipandang dari kelahirannya hukum dalam sains berbeda dengan hukum yang dibuat oleh manusia seperti UU, KUHP dan aturan lainnya yang berlaku dalam masyarakat.  Hukum dalam sains tidak dibuat atau diciptakan oleh manusia, dia adalah ketetapan Tuhan yang berlaku di alam raya ini untuk menjaga keseimbangan alam dan ditemukan oleh manusia sebagai bukti akan kekuasaan Tuhan. Tidak mungkin ada pertentangan hukum sains dan kitab Tuhan karena keduanya dari Tuhan, andaikan sekiranya ada yang kelihatannya bertentangan maka kemungkinannya ada dua.  

Kemungkinan pertama hukum sains itu belum sempurna atau memang salah perumusannya dan kemungkinan kedua kita yang belum benar dalam menerjemahkan kitab Tuhan sehingga belum menemukan maksud Tuhan yang sebenarnya dalam ayat-ayat yang berhubungan dengan sains tersebut.  Seperti kasus pemahaman bumi datar.  Faham ini  diikuti oleh mereka yang hanya membaca ayat  Tuhan yang diwahyukan namun enggan atau ogah membaca ayat-ayat Tuhan lainnya yang ada pada berbagai peristiwa alam dan ketetapan Tuhan dalam hukum sains.  Akibatnya wahyu Tuhan jadi bertentangan dengan berbagai peristiwa alam dan hukum dalam sains. Seolah-olah peristiwa alam dan sains mengejek wahyu Tuhan.  Ini tidak mungkin terjadi!!!

 Hukum sains yang berhubungan dengan bentuk bumi misalnya hukum gravitasi.  Tuhan menetapkan setiap benda akan ditarik ke bumi dan Newton menemukan perumusannya. Sampai hari ini belum ada yang bisa membuktikan kesalahan perumusan hukum gravitasi, bahkan hukum ini telah diterapkan dalam berbagai teknologi seperti kapal laut, pesawat, satelit, timbangan di pasar dsb.  Jika hukum gravitasi ini salah tentu teknologi yang dilahirkan pun menjadi teknologi salah seperti pesawat terbang akan selalu jatuh, kapal laut mudah tenggelam, timbangan di pasar jadi ngawur.  Sementara berbagai  peristiwa alam sebagai fakta yang tidak terbantahkan tidak bisa dijelaskan pada model bumi datar.  Jangankan peristiwa alam lainnya peristiwa matahari terbit dan terbenam saja sangat sulit dijelaskan pada model bumi datar dengan matahari selalu di atas.  Jadi sangat dibutuhkan penafsiran yang mendalam terhadap wahyu Tuhan agar kita tidak keliru dalam menerjemahkan kitab Tuhan.

Untuk menemukan wajah alam semesta tentu kita harus bersandar pada petunjuk Tuhan yang berupa isyarat-isyarat dalam kitab suci, ayat-ayat Tuhan di alam raya yang berupa berbagai peristiwa alam, dan sains yang merupakan rahmat Tuhan kepada manusia. Janganlah menyandarkan semua ini hanya kepada sebuah teori konspirasi yang kebenarannya sangat abu-abu dan sulit sekali dikonfirmasi.

Malam yang menggulung siang, penciptaan siang dan malam, matahari yang terbit dan terbenam, matahari yang beredar, bumi yang dihamparkan, adalah suatu isyarat yang bila kita sandingkan dengan sebuah fakta peristiwa alam, bahwa siang dan malam ternyata masing-masing terjadi hanya pada separuh bagian bumi dan terus bergerak berputar saling menyambung, maka bentuk bumi yang  mungkin adalah silinder (mirip kaleng) atau bulat (seperti bola), dengan kemungkinan matahari  berputar mengelilingi bumi yang diam atau bumi yang berputar pada sumbunya.  Tidak ada peluang di sini untuk bumi datar.

  Bumi yang datar dengan posisi matahari selalu di atas tidak memungkinkan terjadinya siang dan malam apalagi peristiwa matahari terbit dan terbenam.  Matahari yang seperti bola  akan terlihat sepanjang hari di bumi datar dengan ukuran penampakan yang bervariasi, tidak akan terjadi siang dan malam.  Sedangkan bila matahari seperti lampu senter yang disorotkan maka bentuk dan ukuran matahari bagi manusia di bumi akan bervariasi.  Matahari akan tampak sebagai lingkaran sempurna hanya saat berada tegak lurus di atas kepala, selain posisi tersebut matahari akan tampak berbentuk elips dan masih akan tetap terlihat sepanjang hari. Ilmu proyeksi membuktikan lingkaran yang dilihat dari samping depan (menyudut) akan berbentuk elips, hanya geometri bola yang bila dilihat dari sudut manapun berbentuk lingkaran.  Dari pembuktian yang sederhana ini saja kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bentuk bumi  tidak mungkin datar, apatah lagi bila diajukan pembuktian yang lain.

JADI MASIHKAH PERCAYA BUMI DATAR?





SERI BUMI DATAR?

Bukti Empiris Revolusi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Rotasi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Gravitasi + Pengantar

Seri 43 : Bantahan Cerdas Penganut FE3

Seri 42 : Bantahan Cerdas Penganut FE 2
Seri 41 : Melihat Satelit ISS sedang mengorbit Bumi
Seri 40 : Bantahan Cerdas Penganut FE

Seri 39 : Arah Kiblat Membuktikan Bumi Bulat

Seri 38 : Equation Of Time

Seri 37 : Mengenal Umbra Penumbra dan Sudut Datang Cahaya

Seri 36 : Fase Bulan Bukan Karena Bayangan Bumi
Seri 35 : Percobaan Paling Keliru FE
Seri 34 : Analogi Gravitasi Yang Keliru
Seri 33 : Belajar Dari Gangguan Satelit
Seri 32 : Mengapa Horizon Terlihat Lurus?
Seri 31 : Cara Menghitung Jarak Horizon
Seri 30 : Mengapa Rotasi Bumi Tidak Kita Rasakan
Seri 29 : Observasi Untuk Memahami Bentuk Bumi
Seri 28 : Permukaan Air Melengkung
Seri 27 : Aliran Sungai Amazon
Seri 26 : Komentar dari Sahabat
Seri 25 : Buat Sahabatku (Kisah Kliwon menanggapi surat FE101 untuk Prof. dari LAPAN)
Seri 24 : Bukti Empiris Gravitasi
Seri 23 : Bukti Empiris Revolusi Bumi
Seri 22 : Bukti Empiris Rotasi Bumi
Seri 21 : Sejarah Singkat Manusia Memahami Alam Semesta

Seri 20 : Waktu Shalat 212
Seri 19 : Kecepatan Terminal
Seri 18 : Pasang Surut Air Laut
Seri 17 : Bisakah kita mengukur suhu sinar bulan?
Seri 16 : Refraksi
Seri 15 : Ayo Kita Belajar Lagi
Seri 14 : Perspektif
Seri 13 : Meluruskan Kekeliruan Pemahaman Gravitasi
Seri 12 : Teknik Merasakan Lengkungan Bumi
Seri 11 : Gaya Archimedes terjadi karena gravitasi
Seri 10 : Azimuthal Equidistant
Seri 9 : Ketinggian Matahari pada bumi datar
Seri 8 : Bintang Kutub membuktikan bumi bulat
Seri 7 : Satelit Membuktikan Bumi berotasi
Seri 6 : Rasi Bintang membuktikan bumi berputar dan berkeliling
Seri 5 : Gravitasi membuktikan bumi bulat
Seri 4 : Besi tenggelam dan Gabus terapung
Seri 3 : Gaya gravitasi sementara dirumahkan
Seri 2 : Bola Golf jadi Penantang
Seri 1 : Satelit yang diingkari