Saya tidak tahu apakah pembuat video bumi datar dan
penganutnya bisa membedakan antara massa jenis dan berat jenis. Massa jenis dan berat jenis berbeda, berat
jenis disebabkan oleh gravitasi dan arahnya selalu ke pusat massa bumi,
sementara massa jenis tidak memiliki arah.
Ketika penganut bumi datar mengatakan bahwa gabus terapung dan balon
udara bisa terbang karena perbedaan berat jenis, ada hal kontradiktif.
Kalau maksud mereka adalah berat jenis
seperti yang saya maksud, maka 100% benar bahwa gabus terapung dan balon udara
terbang memang terjadi karena perbedaan berat jenis. Berat jenis terjadi karena
gravitasi. Sama saja mengatakan gabus terapung dan balon udara terbang karena
gravitasi. Tapi masalahnya mereka dengan
gagahnya mengatakan bukan karena gravitasi, jadi kontradiktif bukan. Saya ambil kesimpulan saja bahwa maksud
mereka adalah massa jenis.
Pada
pembahasan yang lalu sudah saya jelaskan bagaimana gaya gravitasi menyebabkan
balon udara bisa terbang dan gabus bisa terapung. Jadi bukan karena perbedaan massa jenis
semata hal itu bisa terjadi. Ingat massa
jenis tidak mempunyai arah, massa jenis
tidak tahu arah atas maupun bawah.
Gravitasilah yang menyebabkan adanya arah atas dan bawah. Secara partikel sudah saya jelaskan bahwa
akibat tertarik oleh gravitasi, partikel atau molekul yang memiliki massa lebih besar akan memaksa
berada lebih di bawah dari pada partikel
yang ringan.
akan perbedaan tekanan dan gaya yang dialami benda ketika berada di
dalam fluida. Fluida adalah zat yang
molekul atau partikelnya sangat mudah untuk berpindah, misalnya zat cair dan
gas. Zat cair misalnya air dan gas
misalnya udara. Di sini sekaligus juga
dijelaskan bahwa gaya Archimedes sebenarnya terjadi karena gaya gravitasi. Gaya Archimedes tidak akan ada jika tidak ada
gaya gravitasi.
Jadi di tempat yang resultan gaya gravitasinya nol seperti di stasiun antariksa misalnya ISS gaya Archimedes tidak
ada. ISS adalah satelit sekaligus stasiun antariksa yang memiliki orbit
rendah. Ada manusia yang tinggal di dalamnya. ISS bisa dilihat dengan mata
langsung. Aplikasi untuk memprediksi
posisi ISS ada di GooglePlay. Untuk kota-kota tertentu di Indonesia, silakan
dicoba. Sudah banyak orang yang mengaku bisa melihatnya.
Kita mulai dengan tekanan yang
dialami benda di dalam fluida. Tekanan
adalah gaya dibagi luas. Benda yang
berada di dalam fluida akan mendapatkan tekanan fluida dari segala arah. Misalnya kita yang berada di permukaan bumi
ini mendapatkan tekanan dari udara.
Besarnya tekanan udara di sekitar pantai adalah 1 atmosfir dan makin ke
atas semakin berkurang seiring dengan berkurangnya kerapatan udara. Tekanan yang timbul ini salah satunya terjadi
karena partikel-partikel udara ditarik oleh gaya gravitasi bumi sehingga
berusaha mendesak tubuh kita, untungnya massa jenis tubuh kita jauh lebih besar
sehingga kita tidak sampai terangkat ke atas.
Yang kita rasakan hanya tekanan yang ringan saja yang tidak sampai
menyesakkan dada.
Berbeda jika kita berada di dalam
air. Tekanan yang kita rasakan di dalam
air akan sangat terasa di tubuh kita. Ini dikarenakan massa jenis air lebih
besar dari massa jenis udara. Semakin dalam dari permukaan air semakin besar
tekanan yang kita alami. Para penyelam tentu sudah sangat faham dengan hal
ini. Produk-produk elektronika yang
memiliki feature waterproof tentu akan mencantumkan sampai kedalaman berapa
produknya tidak bisa ditembus oleh tekanan air.
Dan satu lagi, percepatan gravitasi juga mempunyai kontribusi terhadap
terjadinya tekanan. Jika dirumuskan
tekanan yang terjadi di dalam fluida (air) adalah,
P = Rho.g.h
Perhatikan gambar di bawah. Akibat perbedaan tekanan yang dialami benda ketika
berada di dalam fluida yaitu tekanan di bagian bawah lebih kuat dari bagian
atas maka benda akan mendapat gaya angkat ke atas.
Gambar
gaya Archimedes
P = Tekanan
g = percepatan gravitasi
h,h1 dan h2 =
kedalaman benda dari permukaan fluida
t = tinggi benda
m = massa fluida (air)
A = luas permukaan benda
V = volume benda
Rho = Massa jenis fluida (air)
F1,F2 = Gaya
Fa
= Gaya Archimedes
Mari
kita hitung berapa besar gaya angkat ke atas tersebut.
Tekanan yang terjadi di bagian paling
Atas
P1 = Rho.g.h1
Gaya yang dihasilkan adalah
F1 = P1.A = Rho.g.h1.A
Tekanan yang terjadi di bagian paling bawah
P2 = Rho.g.h2
Gaya yang dihasilkan adalah
F2 = P2.A = Rho.g.h2.A
Resultan gaya
Fa = F2 - F1
Fa = Rho.g.h2.A - Rho.g.h1.A
Fa = Rho.g.A(h2-h1)
Perbedaan h2 dan h1
ternyata adalah tinggi benda sebesar t
Fa = Rho.g.A.t
Perkalian A dan t adalah volume benda
Fa = Rho.g.V
Perkalian Rho dan V adalah massa fluida
(air)
Fa = m.g
Fa = Berat fluida (sebesar volume benda)
Jadi
benda yang berada di dalam fluida (air) akan mendapat gaya ke atas sebesar
berat fluida (air) yang dipindahkan oleh benda.
Gaya ke atas inilah yang disebut dengan gaya Archimedes. Jadi terbukti bahwa gaya Archimedes terjadi
karena gaya gravitasi.
Di
atas permukaan bumi, kita juga mendapat gaya Archimedes yang disebabkan oleh
udara. Gaya ke atas yang kita rasakan
besarnya sama dengan berat udara yang volumenya sama dengan volume tubuh
kita. Jika gaya ke atas ini bisa
mengalahkan gaya gravitasi (berat tubuh kita) maka kita akan seperti balon
udara yang terbang ke atas. Untungnya massa
jenis udara sangat kecil sehingga gaya ke atas ini juga sangat kecil jadi gaya gravitasi tetap
memenjarakan kita di permukaan bumi.
Jika kita ingin merasakan gaya angkat ini, silakan menceburkan diri ke
air maka seolah berat badan kita menjadi ringan karena kita mendapat gaya
keatas yang lumayan.
Sekali lagi tentang gaya gravitasi
Gaya
gravitasi atau gaya tarik menarik benda bermassa telah dibuktikan di
laboratorium. Percobaan yang paling
terkenal adalah percobaan Cavendish tahun 1798, di mana percobaan ini pertama kali berhasil mendapatkan konstanta
gravitasi secara akurat. Sebelumnya juga
sudah ada percobaan yang sama namun hasilnya
baru bisa membuktikan bahwa memang benar dua massa benda akan saling
tarik menarik, sedangkan konstanta gravitasinya sangat tidak akurat. Setelah percobaan Cavendish, tahun-tahun
berikutnya diteruskan oleh beberapa orang dan terus mendapatkan hasil konstanta
gravitasi yang lebih akurat.
Gambar
ilustrasi percobaan Cavendish
Berikut ini daftar percobaan
gravitasi yang terdokumentasi atau artinya percobaan itu dipublikasikan sebagai
publikasi atau jurnal ilmiah
Bouquer
(1740)
Maskeyline
(1774)
Cavendish
(1798)
Poynting
(1891)
Boys
(1895)
Von
Eotos (1896)
Heyl
(1930)
Zahrandicek
(1933)
Chrzanowski
(1942)
Luter
dan Towler (1982)
Percobaan
oleh orang lain yang tidak
terdokumentasi pasti jauh lebih banyak.
Di universitas atau di sekolah pasti sudah ada pelajar atau mahasiswa
yang melakukannya sebagai praktikum.
Entah di dalam atau di luar negeri.
Jika ingin melihat metode yang
digunakan dalam percobaan Cavendish, silakan dilihat animasinya di youtube. Untuk artikel yang lebih lengkap tentang percobaan
Cavendish bisa dibaca di Wikipedia atau sumber lain. Jika
anda tetap bersikeras bahwa gaya tarik-menarik benda bermassa ini tidak ada
silakan lakukan percobaan dengan metode yang lebih baik dari percobaan yang
sudah ada, silakan dibuktikan bahwa kedua massa benda itu tidak saling tarik-menarik. Ini adalah metode pembuktian yang benar untuk
mengatakan bahwa gaya gravitasi itu hanya sebuah ilusi, dari pada mengajukan
besi tenggelam dan gabus terapung, balon udara yang terbang, elektromagnetik
Nikola Tesla, atau mengatakan benda jatuh atau terbang karena perbedaan massa
jenis.
Sebenarnya untuk membuktikan hukum
gravitasi Newton tidaklah sukar. (Ingat ya… hukum gravitasi adalah ketetapan
Tuhan yang berlaku di alam ini, Newton hanyalah menemukan aturan main atau
rumusnya saja) Saat kita menimbang
dengan mengunakan timbangan pegas, kita telah membuktikannya. Silakan disebutkan berapa orang yang
melakukannya setiap hari, banyak sekali bukan.
Mari kita perhatikan cara kerja
timbangan yang menggunakan prinsip pegas.
Sebagian besar cara kerja timbangan pegas adalah suatu sistem mekanik
yang dibuat sedemikian rupa sehingga saat ada beban yang akan ditimbang, pegas
di dalam timbangan akan tertarik sehingga menjadi lebih panjang. Ada juga timbangan pegas sederhana di mana
beban yang digantungkan langsung menarik pegas.
Gambar
timbangan
Gaya
yang bekerja pada pegas adalah
F = k x
F
= gaya, k = konstanta pegas dan x = perubahan panjang pegas.
Perubahan
panjang pegas pada timbangan ada yang ditunjukkan langsung dengan skala ada
juga yang dikonversi secara mekanis menjadi gerakan jarum penunjuk pada skala,
seperti pada gambar dua timbangan di atas.
Gaya
berat benda di permukaan bumi yang diturunkan dari hukum gravitasi Newton
adalah
W = g.m
W = berat benda, g = percepatan
gravitasi = 9,8 m/s2 dan m = massa benda
Saat kita menimbang dengan cara
meletakkan benda di atas timbangan atau menggantungkan benda pada timbangan,
benda yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi akan menarik pegas. Panjang pegas akan berubah dan kita bisa
menghitung berapa gaya yang terjadi pada pegas, atau kita bisa melihat pada
skala yang ditunjukkan timbangan. Bisa
dibuktikan bahwa berat benda (W) akan sama dengan gaya pada pegas (F), ini
berarti bahwa rumus hukum gravitasi Newton berlaku. Dan kita telah membuktikan adanya gaya
gravitasi.
Sebenarnya
saat kita menimbang benda, yang kita ukur adalah beratnya, lalu kita konversi
menjadi massa. Satuan berat adalah KgF
atau Newton sedangkan satuan massa adalah Kg. Berat benda adalah percepatan
gravitasi dikali massa benda. Angka-angka yang ditunjukkan pada skala timbangan
adalah massa benda. Kita akan sangat
sulit menimbang massa benda jika tidak melibatkan gravitasi. Mengukur massa benda bisa dilakukan dengan cara
mengukur volumenya lalu dikali massa jenisnya.
Kesulitannya adalah partikel penyusun benda harus homogen dan tidak ada
ruang kosong di dalam benda.
Saatnya
kembali menghargai Guru-Guru kita
Beberapa
dari penonton video bumi datar seolah-olah mendapat pencerahan yang luar biasa
setelah menonton beberapa seri video tersebut.
Ada di antaranya yang mengatakan “Selama bertahun-tahun sekolah dari SD
sampai SMA atau kuliah kita sudah diajari oleh Guru-guru kita dengan sesuatu
ajaran yang salah yaitu diajarkan bahwa bumi itu bulat dan berputar mengelilingi
matahari. Padahal setelah menonton video
itu kita tahu bahwa bumi itu datar dan mataharilah yang mengelilingi bumi. Selama ratusan tahun sains modern telah
membohongi kita. Gaya gravitasi ternyata hanya suatu ilusi buktinya balon udara
bisa terbang, apakah itu disebut anti gravitasi?”
Guru-guru
kita adalah orang yang sangat berjasa kepada kita. Karena dari merekalah kita bisa mengerti ilmu
pengetahuan. Mereka mengajarkan kepada
kita dari pengetahuan yang mereka miliki kadang ditambah dengan inovasi dan
kreasi juga tak ketinggalan candaan yang membuat kelas tidak menjadi tegang. Lalu mengapa hanya karena menonton video yang
hanya beberapa jam kita lupa dengan ilmu yang telah diberikan oleh mereka
selama bertahun-tahun? Bahkan sampai
menuduh mereka mengajarkan hal yang salah tanpa kita mencari tahu dulu
kebenaran dalam video tersebut. Mengapa
kita tidak mencari dulu informasi pembanding atau bertanya kepada orang-orang
yang lebih mengerti dalam hal tersebut?
Mengapa kita enggan menggunakan kecerdasan kita sedikit saja sehingga
kita bisa berfikir hal yang sederhana misalnya saat matahari mulai tenggelam di
laut, di manakah posisi matahari pada bumi datar?
Kini
saatnya kita harus kembali menghargai Guru-Guru kita. Apa yang telah mereka ajarkan hargailah. Bila ada sesuatu yang berbeda dari apa yang
mereka ajarkan tentu kita harus mencari informasi pembanding mencari kebenaran
yang sesungguhnya. Jangan asal telan
mentah-mentah seolah-olah kecerdasan kita sedang tersandera. Entah apa yang membuat kecerdasan kita
menjadi tersandera. Apakah oleh sebuah teori konspirasi?
Sekilas tentang teori konspirasi
Teori konspirasi adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab utama dari satu atau serangkaian peristiwa adalah sebuah rencana rahasia oleh sekelompok orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Menurut teori ini konspirasi bersifat sangat rahasia dan seringkali memperdaya dengan tujuan untuk menarik keuntungan dalam berbagai segi kehidupan seperti keuntungan ekonomi, keuntungan politik dsb.
Video bumi datar sebagian besar berisi teori konspirasi. Hal inilah yang mungkin membuat penontonnya terpengaruh sehingga mereka lupa ilmu pengetahuan yang diajarkan selama di sekolah dari TK sampai SMA atau sarjana bahkan ada yang sampai pasca sarjana. Mereka mudah sekali menanggalkan kecerdasannya bahkan sekedar hanya untuk berfikir bagaimana terjadinya siang dan malam pun tidak dilakukan apatah lagi harus memikirkan kesulitan-kesulitan untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam seandainya bumi berbentuk datar. Hanya dengan ditunjukkan besi tenggelam dan gabus terapung serta balon udara bisa terbang, mereka langsung percaya bahwa gravitasi hanyalah ilusi dengan olok-olok “apakah itu namanya anti gravitasi”. Padahal Guru-Guru mereka di SMP, SMA atau di Universitas bersusah payah menjelaskan bahwa setiap keadaan benda, diam atau bergerak harus dilihat gaya apa saja yang bekerja padanya.
Dalam sebuah teorinya pembuat video menyatakan bahwa pandangan bumi bulat adalah kebohongan yang dilakukan oleh elit global untuk keperluan bisnis atau proyek trilyunan dollar, misalnya bisnis satelit. Ini adalah sebuah teori yang cukup membuat penonton yang doyan teori konspirasi menjadi terpengaruh. Apalagi mereka yang tidak tahu sejarah lahirnya pemahaman bumi bulat, pasti mengira bahwa sebelum elit global mengatakan bumi berbentuk bulat, seluruh dunia menganggap bumi berbentuk datar. Ini adalah pemahaman yang keliru, mungkin akibat kurang mencari informasi. Sebenarnya justru pandangan bumi datar itu pandangan yang kuno. Jarang sekali ilmuwan yang berpandangan bumi datar. Pandangan bumi berbentuk bulat sudah berkembang sejak saman Phitagoras dan diteruskan dalam peradaban Islam.
Sebagian besar ilmuwan muslim yang mempelajari bidang matematika, fisika, astronomi dan geografi menyatakan bahwa bumi berbentuk bulat. Al khawarizmi (780-850M) yang merupakan Bapak Aljabar dan Algoritma dunia menyatakan bahwa bumi berbentuk bulat. Khalifah Al Ma’mun sebagai penguasa terbesar saat itu pun mempunyai pandangan bumi bulat. Khalifah memerintahkan Al khawarizmi membentuk tim untuk mengukur diameter bumi. Ada juga Al Idrisi (1099 – 1166M) yang membuat globe untuk raja Roger, Al Idrisi juga membuat teknik proyeksi bumi ke bidang datar.
Juga Al-biruni (973-1048M) yang salah satu karyanya teknik proyeksi Azimuthal Equidistant diakui dan masih digunakan di dunia. Ada juga Al-Khazini (1115-1130M) peletak dasar teori gravitasi jauh sebelum Newton. Dan masih banyak ilmuwan yang lainnya. Setelah kemajuan peradaban pindah ke Eropa, bumi bulat juga tetap diyakini para ilmuwan. Perlu diluruskan juga bahwa yang pertama kali menyatakan bumi bulat bukanlah Galileo, peradaban Islam sudah menyatakannya lebih dari 1000 tahun yang lalu. Silakan baca biografi dan karya-karya ilmuwan Muslim, misalnya karya Al –Biruni yang banyak membuat rumus matematika seputar bumi bulat yang saat ini masih banyak digunakan.
Jadi tidak ada hubungannya sama sekali antara pemahaman alam semesta yang saat ini dipercaya oleh hampir seluruh penduduk dunia dengan sebuah konspirasi yang dilakukan oleh elit global. Karena pemahaman ini sudah ada sejak lebih dari 1000 tahun lalu yang lahir dari penafsiran ayat-ayat Tuhan bagi yang beriman, pengetahuan terhadap sains, dan keselarasan peristiwa alam yang setiap saat dirasakan oleh manusia di bumi. Pada model alam semesta saat ini, sangat mudah untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam, coba saja sebut gajala alam apa yang belum bisa dijelaskan pada model ini. Para Guru juga akan sangat mudah menjelaskan kepada muridnya berbagai peristiwa alam.
Nah seandainya bumi berbentuk datar seperti cakram dan diam, matahari berputar di atasnya dengan ketinggian 5000km, bagaimana para Guru bisa menerangkan terjadinya berbagai peristiwa alam. Apa yang akan Pak Guru jawab jika anak muridnya menanyakan “Pak mengapa tidak ada orang yang bercerita jika bayangan Menara Eifel berputar 360 derajat dalam sehari. Bukankah matahari berputar di atasnya 360 derajat sepanjang hari sementara menara Eifel berada di dalam lingkaran perputarannya?”
Penutup
Di akhir tulisan ini saya ingin mengajak kepada
sahabat-sahabat yang kecerdasaannya telah tersandera oleh teori konspirasi dan
juga sekaligus untuk kembali menghargai Guru-Guru kita yang telah berjasa
menyampaikan ilmu kepada kita. Agar kita
kembali memahani konsep yang telah diajarkan Guru kita seperti perbedaan massa
dan berat, perbedaan massa jenis dan berat jenis dan gaya-gaya yang bekerja
pada suatu benda sehingga kita tidak lagi mengatakan gabus terapung dan balon
udara terbang terjadi karena perbedaan massa jenis bukan karena gravitasi. Mari bernostalgia dengan mainan ini...
Gambar
mainan balon meluncur
Masih ingat
mainan seperti terlihat pada gambar di atas bukan? Ya mainan itu dibuat dari plastik panjang yang
diisi air tidak sampai penuh dan di dalamnya diisi balon kecil. Kedua ujung plastik diikat agar air tidak
tumpah.
Apa yang menyebabkan balon kecil dapat meluncur ke atas sampai ke permukaan
air? Gaya gravitasilah yang menyebabkan
balon kecil itu bisa meluncur ke atas.
Air yang massanya lebih besar dari pada balon ditarik ke bawa oleh gaya
gravitasi bumi sehingga mendesak atau mengusir balon yang massanya lebih kecil ke
atas sampai ke permukaan air. Inilah
pemahaman yang benar. Minta maaflah kepada Guru-Guru atau Dosen kita atas
kekhilafan melupakan ajarannya!!
JADI MASIHKAH PERCAYA BUMI
DATAR?
7 komentar:
Gravitasi dan gravitasi bumi itu berbeda, lihat saja biodata mereka berdua. Dan jika arah benda jatuh bebas terpengaruh gravitasi bumi, kenapa rotasi bumi (4meter/s) tidak berpengaruh atau rumusnya direvisi kembali ?
Terima kasih masukannya.
Saya baru kali ini dengar ada orang yang mengatakan gravitasi dan gravitasi bumi itu berbeda. Mungkin inilah kesalahan konsep yang paling fatal. Maaf tidak merendahkan mari kita sama-sama belajar lagi konsep gravitasi dengan benar. Mudah-mudahan sahabat mendapat pemahaman yang lebih baik.
Di seri tulisan ini banyak sudah saya bahas tentang kelembaman. Mohon sahabat belajar lagi. Saat benda jatuh bebas, benda sudah memiliki kecepatan gerak yang sama dengan rotasi bumi jadi arah dan percepatan benda jatuh hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
Konsep kenapa rotasi tidak mempengaruhi benda-benda di permukaan bumi itu sebenarnya sudah dipelajari di SMP bab hukum kelembaman. Jadi jika sahabat ingin mencari kebenaran sebaiknya belajar lagi. Sains itu tidak bisa berbohong karena ada ratusan juta orang cerdas yang siap membongkar bila ada kebohongan. Jika sahabat ada hal yang kurang faham dalam sains lebih bermanfaat belajar agar mendapat pemahaman, daripada membantah atau berdebat tanpa ilmu. Mohon maaf Sebaiknya mari kita sama-sama belajar lagi.
Terima kasih masukannya.
kita uji dulu apakah grafitasi itu terbukti ada
kita besa menempel di tanah katanya karena ditarik grafitasi
terus kenapa balon udara gak bisa menempel di tanah, malah terbang
tapi kalo balon udara itu kita pegang, balon udara tidak bisa mengangkat kita ke atas
jadi sebenarnya grafitasi ini emang gak ada
coba berpikir, berapa kekuatan tarikan grafitasi, berapa kekuatan balon udara yang terbang,
jadi aneh bisa menarik manusia menempel di tanah tapi gak bisa menarik balon udara
Mas Fadli Terima kasih komentarnya.
Silakan baca seri ke-24 "Bukti empiris gravitasi". Gravitasi itu ada dan sudah dibuktikan secara ilmiah.
Apa yang mas Fadli bantah dengan argumen-argumen yang Mas Fadli kemukakan sudah banyak sekali dijelaskan di seri ini.
Bahkan di judul ini saja sudah dijelaskan dengan gamblangnya, sayang mungkin tulisan saya kurang bisa difahami oleh Mas Fadli. Seandainya Mas Fadli faham ilmu Fisika, mestinya tidak akan berargumen soal balon udara. Sebab balon udara terangkat ke atas juga karena gaya Archimedes yang bekerja pada balon lebih besar dari gaya gravitasinya, sama seperti benda yang mengambang di atas air.
Mohon maaf Mas sebaiknya belajar lagi, banyak guru dan orang cerdas yang bisa Mas Fadli tanyai, silakan cari ilmu Mas.
Argumen yang Mas Fadli kemukakan adalah akibat (mohon maaf) karena belum faham. Dan argumen seperti itu sering dikemukakan oleh mereka yang tidak faham dengan ilmu fisika terutama yang menyangkut gravitasi.
Sekali lagi silakan belajar Mas. Lebih baik belajar Mas dari pada berargumen karena ketidakmengertian.
Terima kasih atas komentarnya.
Mas Ilmu Kucari, Saya merasa salut dengan kesabaran Anda dalam menanggapi dan menjelaskan pertanyaan para komentator.., ;-) Salam Science
Ya salam Balik. Semoga bermanfaat buat kita bersama. Mereka yang belum mengerti bentuk bumi yang bulat sebenarnya karena belum belajar dengan sungguh-sungguh dan terpengaruh oleh FE101.
Flattard...#bodohkokbangga
Posting Komentar