Halo Sahabat-sahabat saya yang berada di kota paling selatan di Argentina
tepatnya di kota Ushuaia.. Apakah selama tinggal di dalam kota kalian pernah
melihat bintang Polaris? Itu loh bintang yang paling terang dalam rasi ursa
minor. Oh ya…. Bintang ini digunakan
sebagai bendera Alaska, negara bagian Amerika serikat. Apa? Kalian tidak pernah melihatnya? Oo… Jadi
yang kalian lihat itu bintang Sigma Octantis yang digunakan sebagai bendera
Brasil. Oke terima kasih informasinya.
Halo sahabat-sahabat saya yang tinggal di Greenland Denmark… Apakah
selama tinggal di dalam kota kalian pernah melihat bintang Sigma Octantis?
Tidak pernah ya… Ooo.. Justru yang
kalian lihat tiap malam itu bintang Polaris ya…. Oke terima kasih informasinya.
Halo sahabat-sahabat saya yang masih menganut faham bumi datar… Inil loh saya minta tolong dibuatkan gambar yang
bisa menjelaskan di mana letak bintang Polaris dan di mana letak bintang Sigma
Octantis pada bumi datar kalian. Soalnya
sahabat kita yang tinggal di kota Ushuaia kota paling selatan di dunia tidak
pernah melihat bintang Polaris tapi yang mereka lihat adalah bintang Sigma
Octantis sementara sahabat kita yang berada di Greenland tidak pernah melihat
Sigma Octantis tapi yang mereka lihat bintang Polaris. Tolong ya…..
============= 1 Jam kemudian ==========
Halo…halo… Mana nih jawabannya? Masa dimintai tolong segitu aja lama
banget. Masih ditunggu nih…
============= 2 Jam kemudian ==========
Ayo dong udah 2
jam nih, masa harus menunggu sampai lebaran tahun depan!
Ya sudahlah kalau memang kalian belum bisa menggambarnya. Saya saja yang
akan menggambarnya pada bumi bulat ya.
HItung-hitung membuktikan bumi bulat untuk yang kesekian kalinya. Kalian
tidak bosan kan dengan pembuktian bumi bulat?
Saya sungguh salut pada kalian walaupun bukti secara sains, bukti ayat-ayat
Tuhan pada berbagai peristiwa alam dan bukti teknologi telah begitu banyak tapi
kalian tetap teguh memegang prinsip.
Kalian memang hebat. Kalau boleh tahu apa sih rahasianya?
Bintang Polaris dan bintang Sigma Octantis disebut juga sebagai
bintang kutub. Jarak keduanya ratusan
juta tahun cahaya dari tata surya, perbedaan keduanya adalah, bintang Polaris
berada tepat di sebelah utara tata surya
sedangkan bintang sigma berada tepat di
sebelah selatan tata surya. Jika kita
berada di sekitar kutub utara bumi, bintang Polaris ini relatif diam sepanjang
malam, begitu juga dengan bintang Sigma Octantis akan relatif diam di kutub
selatan bumi. Bagi penduduk bumi yang
tinggal di sekitar katulistiwa kedua bintang ini masih bisa terlihat, namun
bagi penduduk yang jauh di utara atau di selatan maka hanya salah satu yang
bisa terlihat. Seperti penduduk yang
tinggal di Greenland Denmark dengan posisi astronomi 83 derajat 40 menit lintang
utara bisa melihat bintang Polaris namun tidak bisa melihat bintang Sigma. Sementara penduduk di kota Ushuaia Argentina
dengan posisi astronomi 54 derajat 56 menit lintang selatan bisa melihat
bintang Sigma namun tidak bisa melihat bintang Polaris. Silakan lihat bendera Alaska dan bendera
Brasil.
Nah inilah gambar yang menjelaskan peristiwa bintang Polaris dan
bintang sigma.
Lengkungan bumi yang berpuncak di katulistiwa yang menyebabkan
terhalangnya penduduk utara dan selatan untuk dapat melihat kedua bintang
sekaligus. Mudah difahami bukan. Betul sekali jadi sekali lagi ini membuktikan
bahwa bentuk bumi adalah bulat.
Halo halo… Masih pada menyimak kah? Oke terima kasih. Sekarang saya akan memberikan bonus cerita.
Cerita tentang pesawat terbang yang memilki bobot berton-ton namun masih sanggup terbang. Cerita pesawat terbang ini melibatkan gaya
gravitasi jadi jangan bosan ya. Pada
Artikel sebelumnya saya sudah menceritakan benda tenggelam dan benda terapung,
kolaborasi hukum gravitasi Newton dan prinsip Archimedes. Peristiwa ini
melahirkan teknologi kapal laut dan kapal selam. Teknologi memang anak kandung sains. Namun sang anak juga bisa membantu orang
tuanya untuk mendukung perkembangan sains contohnya teknologi untuk keperluan riset,
satelit untuk riset, teknologi dalam laboratorium dsb. Pesawat terbang adalah teknologi modern yang
dilahirkan dari kolaborasi hukum gravitasi Newton dan hukum Bernaouli.
Hukum Bernaouli bila
dituliskan dalam rumus adalah
P + rho.g.h + ½ rho.V2 = Konstan
P
= Tekanan
rho
= masa jenis udara
g
= percepatan gravitasi
h
= tinggi / ketinggian
V
= kecepatan alir udara
Nah
tuh kan ada percepatan gravitasi di rumus Bernaouli.
Dari
rumus bernaouli ini bisa kita lihat bahwa bila kecepatan alir udara (V)
bertambah maka tekanan (P) akan semakin berkurang, dan berlaku sebaliknya.
Prinsip ini diterapkan pada sayap
pesawat terbang. Sayap pesawat dibuat
sedemikian rupa sehingga saat pesawat melaju ke depan, aliran udara di atas
sayap lebih cepat dari pada aliran udara di bawah sayap. Akibatnya tekanan
udara dari bawah sayap lebih kuat dari pada di atas sayap dan timbullah gaya
angkat ke atas.
Cerita
tentang gaya angkat ini belumlah cukup sebab masih ada gaya berat atau gaya
gravitasi pesawat yang harus diperhitungkan.
Lagi-lagi gaya gravitasi. Memang begitulah, Tuhan menciptakan segala sesuatu
dengan ukuran yang pas dan sangat teliti, dan gaya gravitasi ini adalah desain
Tuhan agar kehidupan manusia di bumi ini dapat terus berlangsung. Kita tidak
bisa membayangkan apa yang akan terjadi, seandainya Tuhan menghentikan gaya
gravitasi ini sedetik saja. Gravitasi adalah ayat-ayat Tuhan sebagai
tanda-tanda kekuasaanNya agar manusia mau berfikir mencari rahasia Tuhan apa
yang tersembunyi di balik gravitasi. Dan
tidak ada selembar daun pun yang jatuh kecuali dengan izinNya.
Kita lanjutkan, jadi gaya
angkat pada sayap harus lebih besar dari
gaya gravitasi pesawat, caranya tentu dengan mempercepat laju pesawat. Jadi prinsipnya ketika gaya angkat Bernaouli
pada sayap lebih besar dari gaya berat Newton pada pesawat maka pesawat akan dapat
terangkat ke atas. Mudah difahami bukan….
Renungan (Mohon dibaca)
Ilmu Tuhan bukanlah sesuatu yang hanya
tercantum dalam kitab suci saja. Ilmu
Tuhan meliputi seluruh langit dan bumi. Tuhan
mewajibkan manusia untuk mencari ilmu pengetahuan bahkan seumur hidupnya. Dan Tuhan menjanjikan derajat yang tinggi
bagi orang yang diberi ilmu pengetahuan sebagaimana Tuhan meninggikan derajat
Nabi Adam dibandingkan dengan jin dan malaikat karena Tuhan membekali Nabi Adam
dengan ilmu pengetahuan. Bahkan
kebajikan akan terus mengalir sampai akhir dunia bagi siapa yang menyebarkan ilmu
pengetahuan yang berguna bagi sesama, maka berbahagialah para ustadz, guru,
dosen dan siapa saja yang telah menyebarkan ilmu yang berguna. Tuhan menuntun manusia agar dapat menguasai
langit dengan sulthon (IPTEK). Semua hukum dalam ilmu pengetahuan adalah
ketetapan Tuhan, tugas manusialah untuk menemukannya. Tuhan membekali manusia
dengan sains dan ketetapan-ketetapan di alam semesta agar manusia dapat membangun
peradabannya. Jadi jangan pernah sekali-kali menganggap atau mengatakan ilmu
pengetahuan bukan ilmu Tuhan.
Selama ini ada beberapa di
antara kita yang salah dalam memandang sains dan hukum-hukum yang ada di
dalammya. Dipandang dari kelahirannya
hukum dalam sains berbeda dengan hukum yang dibuat oleh manusia seperti UU, KUHP
dan aturan lainnya yang berlaku dalam masyarakat. Hukum dalam sains tidak dibuat atau
diciptakan oleh manusia, dia adalah ketetapan Tuhan yang berlaku di alam raya ini
untuk menjaga keseimbangan alam dan ditemukan oleh manusia sebagai bukti akan
kekuasaan Tuhan. Tidak mungkin ada pertentangan hukum sains dan kitab Tuhan
karena keduanya dari Tuhan, andaikan sekiranya ada yang kelihatannya
bertentangan maka kemungkinannya ada dua.
Kemungkinan pertama hukum
sains itu belum sempurna atau memang salah perumusannya dan kemungkinan kedua
kita yang belum benar dalam menerjemahkan kitab Tuhan sehingga belum menemukan
maksud Tuhan yang sebenarnya dalam ayat-ayat yang berhubungan dengan sains
tersebut. Seperti kasus pemahaman bumi
datar. Faham ini diikuti oleh mereka yang hanya membaca ayat Tuhan yang diwahyukan namun enggan atau ogah
membaca ayat-ayat Tuhan lainnya yang ada pada berbagai peristiwa alam dan ketetapan
Tuhan dalam hukum sains. Akibatnya wahyu
Tuhan jadi bertentangan dengan berbagai peristiwa alam dan hukum dalam sains. Seolah-olah
peristiwa alam dan sains mengejek wahyu Tuhan.
Ini tidak mungkin terjadi!!!
Hukum sains yang berhubungan dengan bentuk
bumi misalnya hukum gravitasi. Tuhan
menetapkan setiap benda akan ditarik ke bumi dan Newton menemukan perumusannya.
Sampai hari ini belum ada yang bisa membuktikan kesalahan perumusan hukum
gravitasi, bahkan hukum ini telah diterapkan dalam berbagai teknologi seperti
kapal laut, pesawat, satelit, timbangan di pasar dsb. Jika hukum gravitasi ini salah tentu
teknologi yang dilahirkan pun menjadi teknologi salah seperti pesawat terbang
akan selalu jatuh, kapal laut mudah tenggelam, timbangan di pasar jadi
ngawur. Sementara berbagai peristiwa alam sebagai fakta yang tidak
terbantahkan tidak bisa dijelaskan pada model bumi datar. Jangankan peristiwa alam lainnya peristiwa matahari
terbit dan terbenam saja sangat sulit dijelaskan pada model bumi datar dengan
matahari selalu di atas. Jadi sangat dibutuhkan
penafsiran yang mendalam terhadap wahyu Tuhan agar kita tidak keliru dalam
menerjemahkan kitab Tuhan.
Untuk menemukan wajah alam
semesta tentu kita harus bersandar pada petunjuk Tuhan yang berupa
isyarat-isyarat dalam kitab suci, ayat-ayat Tuhan di alam raya yang berupa
berbagai peristiwa alam, dan sains yang merupakan rahmat Tuhan kepada manusia.
Janganlah menyandarkan semua ini hanya kepada sebuah teori konspirasi yang
kebenarannya sangat abu-abu dan sulit sekali dikonfirmasi.
Malam yang menggulung
siang, penciptaan siang dan malam, matahari yang terbit dan terbenam, matahari
yang beredar, bumi yang dihamparkan, adalah suatu isyarat yang bila kita
sandingkan dengan sebuah fakta peristiwa alam, bahwa siang dan malam ternyata masing-masing
terjadi hanya pada separuh bagian bumi dan terus bergerak berputar saling menyambung, maka bentuk bumi yang mungkin adalah silinder (mirip kaleng) atau bulat (seperti bola), dengan kemungkinan matahari berputar mengelilingi bumi yang diam atau
bumi yang berputar pada sumbunya. Tidak
ada peluang di sini untuk bumi datar.
Bumi yang datar dengan posisi matahari selalu
di atas tidak memungkinkan terjadinya siang dan malam apalagi peristiwa
matahari terbit dan terbenam. Matahari yang
seperti bola akan terlihat sepanjang
hari di bumi datar dengan ukuran penampakan yang bervariasi, tidak akan terjadi
siang dan malam. Sedangkan bila matahari
seperti lampu senter yang disorotkan maka bentuk dan ukuran matahari bagi manusia di
bumi akan bervariasi. Matahari akan tampak
sebagai lingkaran sempurna hanya saat berada tegak lurus di atas kepala, selain
posisi tersebut matahari akan tampak berbentuk elips dan masih akan tetap
terlihat sepanjang hari. Ilmu proyeksi membuktikan lingkaran yang dilihat dari
samping depan (menyudut) akan berbentuk elips, hanya geometri bola yang bila
dilihat dari sudut manapun berbentuk lingkaran.
Dari pembuktian yang sederhana ini saja kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa bentuk bumi tidak mungkin datar,
apatah lagi bila diajukan pembuktian yang lain.
JADI MASIHKAH PERCAYA BUMI DATAR?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar