Senin, 26 Oktober 2009

Dunia Semakin Panas (bagian 1)

Panas adalah salah satu bentuk energi yang berhubungan dengan gerak partikel dalam suatu zat. Di samping dalam bentuk panas energi juga bisa berbentuk antara lain :
  • Energi kinetik yaitu energi yang berhubungan dengan gerak benda
  • Energi potensial yaitu energi yang berhubungan dengan ketinggian benda dari permukaan tanah
  • Energi kimia yaitu energi yang berhubungan dengan sifat kimiawi suatu zat
  • Energi listrik yaitu energi yang berhubungan dengan gerak muatan listrik (elektron, proton, ion)
  • Energi gelombang yaitu energi yang sedang merambat
  • Energi nuklir/inti yaitu energi yang terkandung dalam inti atom

Energi bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik berlangsung secara tidak sengaja maupun dirakayasa untuk suatu kebutuhan. Dalam hal pengubahan bentuk energi secara rekayasa kita mengenal istilah konversi energi. Selain hal yang berhubungan dengan energi nuklir, setiap perubahan bentuk energi berlaku hukum kekekalan energi. Artinya jumlah netto energi sebelum dan sesudah mengalami perubahan adalah tetap secara kuantitas.


Dalam hal energi nuklir berlaku hukum kekekalan massa-energi. Artinya jumlah gabungan massa-energi tidak berubah sebelum dan sesudah terjadi proses/reaksi di inti. Maksud gabungan massa-energi tidak berubah adalah dalam reaksi nuklir massa bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya energi juga bisa berubah menjadi massa. Perubahan massa-energi dalam reaksi nuklir ini mengikuti aturan yang ditemukan oleh mbah Enstein dengan rumusnya yang sangat terkenal e sama dengan emce kuadrat.


Misalnya sebuah inti atom dengan massa sebesar A terbelah menjadi dua inti dengan massa B dan C. Dalam reaksi kimia biasa massa B+C sama dengan massa A, namun dalam reaksi inti massa B+C lebih kecil dari massa A, ini berarti ada massa yang hilang sebesar massa A dikurangi massa (B+C). Massa yang hilang inilah yang berubah menjadi energi yang besarnya setara dengan massa hilang tersebut dikali kuadrat kecepatan cahaya. Dalam sistem MKS (Meter Kilogram Detik), kecepatan cahaya berorde ratusan juta, kuadratnya berarti puluhan ribu trilyun. Ini adalah angka yang sangat besar, jika dikalikan dengan massa yang kecil sekalipun (misalnya nanogram atau sepermilyar gram) hasilnya tetap sangat besar. Inilah yang menyebabkan energi nuklir menjadi energi pilihan masa depan.


Namun mohon maaf, barangkali apa yang saya sampaikan di atas terlalu jauh. Sebenarnya yang akan saya bicarakan di sini masih berkisar soal panas. Bagi yang terlanjur sudah membacanya ya anggap saja itu sebagai bonus dari "Fisika di Sekitar Kita".


Kembali ke soal panas. Panas adalah suatu bentuk energi yang fenomenal. Maksud saya begini, setiap proses pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain baik yang tidak disengaja maupun yang direkayasa ternyata menghasilkan panas. Misalnya kipas angin listrik mengubah energi listrik menjadi energi gerak, menghasilkan panas pada motornya. Battery mengubah energi kimia menjadi litrik, menghasilkan panas saat digunakan. Buah durian jatuh dari pohon, menghasilkan panas saat bergesekan dengan udara dan saat menumbuk tanah. Aktifitas kita sehari-hari juga menghasilkan panas, kita berjalan, makan, minum, berkendara segalanya menghasilkan panas. Bahkan AC sekalipun ternyata malah menghasilkan panas, sebab AC hanya memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan sementara kompresor dan komponen lainnya bertambah panas. Jadi bisa dikatakan panas adalah muaranya energi.


Apakah panas bisa diubah ke bentuk energi lain? Tentu bisa namun proses pengubahan energi panas ke bentuk energi lain tetap saja akan menghasilkan panas. Misalnya mengubah energi panas bumi menjadi energi listrik dengan cara memanaskan air dengan menggunakan panas dari bumi, air menguap dan terjadi arus konveksi, arus konveksi ini digunakan untuk menggerakkan baling-baling turbin. Sudah tentu turbin yang bekerja akan menghasilkan panas terutama karena gesekan antar komponen di dalamnya.


Semua aktifitas di bumi tempat tinggal kita hampir selalu bermuara pada terbentuknya panas. Jadi berhati-hatilah sebab panas yang ada di bumi dan lapisan atmosfirnya tidak akan bisa keluar ke angkasa raya dengan cara konveksi dan konduksi karena di luar atmosfir sana adalah ruang hampa. Dan juga perlu diingat setiap detik bumi menyerap energi dari radiasi matahari dan mengubahnya menjadi panas. Maka bersiap-siaplah !!!!!

(Bersambung)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

menarik sekali, bumi menerima panas setiap hari dari matahari.., maka seharusnya bumi menjadi sangat panas dalam kurun waktu yang singkat saja. Lalu kemana perginya panas tersebut selama ini? Teradiasikan ke luar angkasa setiap saat?

SERI BUMI DATAR?

Bukti Empiris Revolusi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Rotasi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Gravitasi + Pengantar

Seri 43 : Bantahan Cerdas Penganut FE3

Seri 42 : Bantahan Cerdas Penganut FE 2
Seri 41 : Melihat Satelit ISS sedang mengorbit Bumi
Seri 40 : Bantahan Cerdas Penganut FE

Seri 39 : Arah Kiblat Membuktikan Bumi Bulat

Seri 38 : Equation Of Time

Seri 37 : Mengenal Umbra Penumbra dan Sudut Datang Cahaya

Seri 36 : Fase Bulan Bukan Karena Bayangan Bumi
Seri 35 : Percobaan Paling Keliru FE
Seri 34 : Analogi Gravitasi Yang Keliru
Seri 33 : Belajar Dari Gangguan Satelit
Seri 32 : Mengapa Horizon Terlihat Lurus?
Seri 31 : Cara Menghitung Jarak Horizon
Seri 30 : Mengapa Rotasi Bumi Tidak Kita Rasakan
Seri 29 : Observasi Untuk Memahami Bentuk Bumi
Seri 28 : Permukaan Air Melengkung
Seri 27 : Aliran Sungai Amazon
Seri 26 : Komentar dari Sahabat
Seri 25 : Buat Sahabatku (Kisah Kliwon menanggapi surat FE101 untuk Prof. dari LAPAN)
Seri 24 : Bukti Empiris Gravitasi
Seri 23 : Bukti Empiris Revolusi Bumi
Seri 22 : Bukti Empiris Rotasi Bumi
Seri 21 : Sejarah Singkat Manusia Memahami Alam Semesta

Seri 20 : Waktu Shalat 212
Seri 19 : Kecepatan Terminal
Seri 18 : Pasang Surut Air Laut
Seri 17 : Bisakah kita mengukur suhu sinar bulan?
Seri 16 : Refraksi
Seri 15 : Ayo Kita Belajar Lagi
Seri 14 : Perspektif
Seri 13 : Meluruskan Kekeliruan Pemahaman Gravitasi
Seri 12 : Teknik Merasakan Lengkungan Bumi
Seri 11 : Gaya Archimedes terjadi karena gravitasi
Seri 10 : Azimuthal Equidistant
Seri 9 : Ketinggian Matahari pada bumi datar
Seri 8 : Bintang Kutub membuktikan bumi bulat
Seri 7 : Satelit Membuktikan Bumi berotasi
Seri 6 : Rasi Bintang membuktikan bumi berputar dan berkeliling
Seri 5 : Gravitasi membuktikan bumi bulat
Seri 4 : Besi tenggelam dan Gabus terapung
Seri 3 : Gaya gravitasi sementara dirumahkan
Seri 2 : Bola Golf jadi Penantang
Seri 1 : Satelit yang diingkari