Sabtu, 02 Agustus 2025

Kajian ilmiah - Konsep Proses Spontan Berdasarkan Energi dan Entropi

 


Abstrak

Proses spontan merupakan fenomena alam yang terjadi tanpa intervensi eksternal, ditentukan oleh hubungan antara energi dan entropi suatu sistem. Artikel ini membahas konsep dasar proses spontan dalam perspektif termodinamika, yang meliputi kecenderungan sistem menuju energi minimum dan entropi maksimum. Berdasarkan hukum kedua termodinamika, suatu proses dikatakan spontan jika disertai penurunan energi bebas atau peningkatan entropi. Proses-proses alam seperti aliran air dari tempat tinggi ke tempat rendah dan pelarutan gula dalam air merupakan contoh nyata keseimbangan energi dan entropi yang mendukung kespontanan. Artikel ini juga membahas kondisi di mana proses non-spontan dapat berlangsung melalui intervensi eksternal, serta skenario di mana proses spontan dapat menaikkan energi atau menurunkan entropi asalkan perubahan tersebut diimbangi oleh variabel lain. Dengan demikian, penentuan sifat spontan atau tidaknya suatu proses didasarkan pada kesetimbangan energi dan entropi yang terjadi pada sistem.

Kata kunci: Proses spontan, energi, entropi, termodinamika, kesetimbangan


Proses Spontan: Antara Energi, Entropi, dan Analogi Kehidupan

Dulu, sewaktu SMA, salah satu kenangan yang paling membekas adalah rasa penasaran bercampur bingung setiap kali mendengar istilah energikekacauan (entropi), dan proses spontan. Saya sering merasa panas dingin ketika guru kimia bertanya, “Demo mahasiswa itu proses spontan atau tidak?”

Saat itu, saya tidak mampu menjawab—begitu juga teman-teman sekelas. Akhirnya, pertanyaan itu berubah menjadi PR. Saya mencari jawaban di berbagai literatur kimia, mencoba memahami apakah ada “rumus” yang dapat menjelaskan demo mahasiswa sebagai proses spontan atau tidak. Dari sana, saya mulai belajar memahami apa sebenarnya proses spontan itu, dan bagaimana kaitannya dengan energi dan entropi.

Saya kemudian menyadari bahwa demo mahasiswa bisa dikatakan spontan atau tidak spontan bergantung pada keseimbangan energi dan entropi. Manusia telah menemukan suatu hukum alam—hukum Allah—yang menjelaskan hal ini:

  1. Suatu sistem cenderung mencapai tingkat energi yang serendah mungkin (energi berkurang).

  2. Suatu sistem cenderung meningkatkan tingkat ketidakteraturan atau kekacauannya (entropi bertambah).

Kedua kaidah inilah yang menjadi dasar apakah suatu proses dapat berlangsung secara spontan.

Sebagai analogi, ketika nurani mahasiswa tidak bisa menerima keadaan, mereka memiliki “kelebihan energi”. Saat energi itu disalurkan melalui aksi demonstrasi, proses tersebut dapat dikatakan spontan. Begitu pula, ketika mereka meninggalkan pola keteraturan kampus dan turun ke jalan tanpa arsitek atau jalur komando yang terstruktur, hal ini juga dapat dianggap sebagai bentuk proses spontan.

Secara ilmiah, proses spontan adalah proses yang terjadi dengan sendirinya secara alami, di mana suatu sistem akan menurunkan tingkat energi semaksimal mungkin atau meningkatkan tingkat kekacauan (entropi) sebisanya. Dalam reaksi kimia, reaksi bersifat spontan jika:

  1. Energi tidak berubah, tetapi entropinya positif (kekacauan meningkat setelah reaksi).

  2. Entropi tidak berubah, tetapi energinya negatif (energi berkurang setelah reaksi).

  3. Energi berkurang dan entropinya bertambah.

Contoh proses spontan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah (karena energi potensial air di atas lebih tinggi daripada di bawah).

  • Gula larut dalam air (struktur kristal gula yang teratur menjadi lebih tidak teratur dalam larutan).

Namun, apakah entropi dapat bergerak ke arah negatif—artinya suatu sistem menjadi lebih teratur? Atau apakah energi sistem dapat meningkat?

Jawabannya: bisa, tetapi memerlukan campur tangan pihak ketiga, sehingga prosesnya tidak lagi bersifat spontan. Misalnya, air dapat bergerak dari bawah ke atas dengan bantuan pompa, atau larutan gula dapat dipisahkan kembali melalui proses penguapan.

Demikian pula, apakah proses spontan bisa menaikkan energi atau menurunkan entropi? Jawabannya: bisa saja. Proses spontan dapat menaikkan energi asalkan disertai peningkatan entropi yang cukup besar untuk mengimbangi kenaikan energi tersebut. Begitu juga sebaliknya, proses spontan dapat menurunkan entropi jika diimbangi oleh penurunan energi yang sesuai.

Kesimpulannya, sifat spontan atau tidaknya suatu proses ditentukan oleh keseimbangan antara energi dan entropi.



Tidak ada komentar:

Postingan Populer

SERI BUMI DATAR?

Bukti Empiris Revolusi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Rotasi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Gravitasi + Pengantar

Seri 43 : Bantahan Cerdas Penganut FE3

Seri 42 : Bantahan Cerdas Penganut FE 2
Seri 41 : Melihat Satelit ISS sedang mengorbit Bumi
Seri 40 : Bantahan Cerdas Penganut FE

Seri 39 : Arah Kiblat Membuktikan Bumi Bulat

Seri 38 : Equation Of Time

Seri 37 : Mengenal Umbra Penumbra dan Sudut Datang Cahaya

Seri 36 : Fase Bulan Bukan Karena Bayangan Bumi
Seri 35 : Percobaan Paling Keliru FE
Seri 34 : Analogi Gravitasi Yang Keliru
Seri 33 : Belajar Dari Gangguan Satelit
Seri 32 : Mengapa Horizon Terlihat Lurus?
Seri 31 : Cara Menghitung Jarak Horizon
Seri 30 : Mengapa Rotasi Bumi Tidak Kita Rasakan
Seri 29 : Observasi Untuk Memahami Bentuk Bumi
Seri 28 : Permukaan Air Melengkung
Seri 27 : Aliran Sungai Amazon
Seri 26 : Komentar dari Sahabat
Seri 25 : Buat Sahabatku (Kisah Kliwon menanggapi surat FE101 untuk Prof. dari LAPAN)
Seri 24 : Bukti Empiris Gravitasi
Seri 23 : Bukti Empiris Revolusi Bumi
Seri 22 : Bukti Empiris Rotasi Bumi
Seri 21 : Sejarah Singkat Manusia Memahami Alam Semesta

Seri 20 : Waktu Shalat 212
Seri 19 : Kecepatan Terminal
Seri 18 : Pasang Surut Air Laut
Seri 17 : Bisakah kita mengukur suhu sinar bulan?
Seri 16 : Refraksi
Seri 15 : Ayo Kita Belajar Lagi
Seri 14 : Perspektif
Seri 13 : Meluruskan Kekeliruan Pemahaman Gravitasi
Seri 12 : Teknik Merasakan Lengkungan Bumi
Seri 11 : Gaya Archimedes terjadi karena gravitasi
Seri 10 : Azimuthal Equidistant
Seri 9 : Ketinggian Matahari pada bumi datar
Seri 8 : Bintang Kutub membuktikan bumi bulat
Seri 7 : Satelit Membuktikan Bumi berotasi
Seri 6 : Rasi Bintang membuktikan bumi berputar dan berkeliling
Seri 5 : Gravitasi membuktikan bumi bulat
Seri 4 : Besi tenggelam dan Gabus terapung
Seri 3 : Gaya gravitasi sementara dirumahkan
Seri 2 : Bola Golf jadi Penantang
Seri 1 : Satelit yang diingkari