Selasa, 03 November 2009

Dunia Semakin Panas (Bagian 2)

Memang hampir semua kejadian di bumi ini bermuara pada terbentuknya panas. Tapi tenang tidak usah khawatir hal ini tidak akan menyebabkan bertambahnya panas di bumi secara signifikan. Sebab di samping kontribusinya sangat kecil, bumi dan segala yang ada di permukaannya juga bisa membuang panasnya ke angkasa raya melalui cara radiasi.

Namun ada hal lain yang menghawatirkan saat ini, yaitu pemanasan global. Istilah pemanasan global dipakai karena ini adalah proses pemanasan (peningkatan suhu rata-rata) yang meliputi seluruh daratan, lautan dan atmosfer bumi. Telah terjadi peningkatan suhu rata-rata global pada permukaan bumi dalam waktu seratus tahun terakhir ini sebesar kira-kira 0.75 derajat celcius. Ini adalah angka yang cukup besar, sebab jika proses ini berlanjut maka beberapa puluh tahun ke depan akan terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrim dan di khawatirkan gunung es di kutub mencair yang akan mengakibatkan tergenangnya daratan.

Pemanasan global saat ini menjadi hal yang mengkhawatirkan dan sering menjadi bahan diskusi ilmiah bahkan konferensi tingkat dunia pun telah digelar dengan menghasilkan Protokol Kyoto. Protokol ini telah ditanda tangani oleh sebagian besar negara-negara di belahan dunia ini. Isi pokoknya adalah usaha untuk mengurangi efek rumah kaca yang menjadi sebab utama pemanasan global.

Apa itu Efek rumah kaca?

Ini masih berhubungan dengan panas. Kita tahu bahwa setiap benda aka selalu meradiasikan gelombang elektromagnetik sehubungan dengan panas yang dimilikinya. Bumi dan segala apa saja yang ada di permukaannya pun meradiasikan gelombang elektromagnetik. Sebagian besar radiasi yang pancarkan dari permukaan bumi adalah pada daerah infra merah. Gelombang infra merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak.

Di udara gelombang inframerah ini bertemu dengan gas-gas antara lain uap air(H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4). Akibat terhalang gas-gas inilah sebagian besar gelombang infra merah tersebut dipantulkan kembali ke bumi dan diserap menjadi panas. Inilah yang dimaksud dengan efek rumah kaca. Seolah-olah bumi diselubungi oleh kaca pemantul infra merah sehingga radiasi dari bumi terjebak di sekitar permukaan bumi, tidak bisa keluar ke angkasa raya, atau hanya sebagian kecil yang bisa keluar.

Efek rumah kaca sebenarnya tidaklah terlalu menghawatirkan jika konsentrasi gas-gas pemantul tersebut setimbang. Ini sudah terjadi sejak bumi tercipta milyaran tahun yang lalu. Temperatur di permukaan bumi makin naik namun dalam rentang waktu ratusan juta tahun. Dulunya bumi juga pernah mengalami zaman es. Bahkan seandainya tidak ada efek rumah kaca mungkin seluruh permukaan bumi akan diselimuti oleh es, dan mungkin kehidupan tidak seperti sekarang ini.

Namun saat ini konsentrasi gas-gas CO2 dan CH4 di udara terus meningkat tajam akibat meningkatnya berbagai kegiatan manusia di bumi ini. Gas CO2 dihasilkan dari berbagai macam pembakaran juga pernapasan makhluk hidup. Sementara tumbuhan yang fungsinya menyerap CO2 dalam fotosintesis semakin berkurang akibat penggundulan hutan. Gas metana setiap hari dilepaskan oleh hewan dan manusia sebagai hasil dari pencernaannya.

Dengan meningkatnya konsentrasi gas-gas pemantul inilah maka panas yang dipantulkan kembali ke bumi semakin meningkat yang berakibat pada cepatnya peningkatan panas di bumi. Inilah yang menyebabkan pemanasan global dan yang kita rasakan adalah dunia semakin panas. (TAMAT)

SERI BUMI DATAR?

Bukti Empiris Revolusi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Rotasi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Gravitasi + Pengantar

Seri 43 : Bantahan Cerdas Penganut FE3

Seri 42 : Bantahan Cerdas Penganut FE 2
Seri 41 : Melihat Satelit ISS sedang mengorbit Bumi
Seri 40 : Bantahan Cerdas Penganut FE

Seri 39 : Arah Kiblat Membuktikan Bumi Bulat

Seri 38 : Equation Of Time

Seri 37 : Mengenal Umbra Penumbra dan Sudut Datang Cahaya

Seri 36 : Fase Bulan Bukan Karena Bayangan Bumi
Seri 35 : Percobaan Paling Keliru FE
Seri 34 : Analogi Gravitasi Yang Keliru
Seri 33 : Belajar Dari Gangguan Satelit
Seri 32 : Mengapa Horizon Terlihat Lurus?
Seri 31 : Cara Menghitung Jarak Horizon
Seri 30 : Mengapa Rotasi Bumi Tidak Kita Rasakan
Seri 29 : Observasi Untuk Memahami Bentuk Bumi
Seri 28 : Permukaan Air Melengkung
Seri 27 : Aliran Sungai Amazon
Seri 26 : Komentar dari Sahabat
Seri 25 : Buat Sahabatku (Kisah Kliwon menanggapi surat FE101 untuk Prof. dari LAPAN)
Seri 24 : Bukti Empiris Gravitasi
Seri 23 : Bukti Empiris Revolusi Bumi
Seri 22 : Bukti Empiris Rotasi Bumi
Seri 21 : Sejarah Singkat Manusia Memahami Alam Semesta

Seri 20 : Waktu Shalat 212
Seri 19 : Kecepatan Terminal
Seri 18 : Pasang Surut Air Laut
Seri 17 : Bisakah kita mengukur suhu sinar bulan?
Seri 16 : Refraksi
Seri 15 : Ayo Kita Belajar Lagi
Seri 14 : Perspektif
Seri 13 : Meluruskan Kekeliruan Pemahaman Gravitasi
Seri 12 : Teknik Merasakan Lengkungan Bumi
Seri 11 : Gaya Archimedes terjadi karena gravitasi
Seri 10 : Azimuthal Equidistant
Seri 9 : Ketinggian Matahari pada bumi datar
Seri 8 : Bintang Kutub membuktikan bumi bulat
Seri 7 : Satelit Membuktikan Bumi berotasi
Seri 6 : Rasi Bintang membuktikan bumi berputar dan berkeliling
Seri 5 : Gravitasi membuktikan bumi bulat
Seri 4 : Besi tenggelam dan Gabus terapung
Seri 3 : Gaya gravitasi sementara dirumahkan
Seri 2 : Bola Golf jadi Penantang
Seri 1 : Satelit yang diingkari